banner 728x250

Dari dulu Gereja telah membangun Pendidikan Karakter di Teruna Bakti Waena melalui Pola Asrama

banner 120x600
banner 468x60


Jayapura, OborNyala.id-Teruna Bakti artinya lebih sederhana dan dapat membantu siapa saja.!sesuai dengan arti nama Teruna Bakti,sekolah ini telah melahirkan guru yang mengabdi di seluruh Tanah Papua dan guru-guru tersebut dalam melahirkan sejumlah orang dengan berbagai profesinya.Tentu juga dengan lulusan SMAnya.

banner 325x300

Dulu Para Misionaris Belanda membangun SPG Teruna Bakti Waena dibangun agar anak dari waena dan sentani bisa sekolah disitu dan tinggal diasrama bersama dengan anak anak papua lain yang datang dari gunung, rawa dan pesisir pantai di papua untuk membangun kebersamaan, bukan kotak kotak.
Disinilah gereja membangun pendidikan karakter melalui sekolah berasrama.

Pendidikan karakter
Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut.
Pada hakekatnya, Pendidikan karakter tersebut didefinisikan sebagai usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak bersandarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya.
Menurut John W. Santrock, character education adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberi kan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang yang dilarang.
Adapun beberapa fungsi pendidikan karakter adalah sebagai berikut;
Untuk mengembangkan potensi dasar dalam diri manusia sehingga menjadi individu yang berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik.

Pendidikan Karakter di Teruna Bakti
sekolah ini dahulu dibangun dengan pola kolese yaitu sekolah yang dilengkapi dengan sarana olahraga perpustakaan sama Putra asrama putri dan kapela, guna membina karakter.
Maksud para Pastor Belanda membangun asrama adalah untuk membina karakter anak-anak Papua dan non Papua untuk membangun kesadaran solidaritas dan kebersamaan untuk bersama menyiapkan diri dengan disiplin diri, mengatur waktu, membina iman, belajar, guna membangun Tanah Papua sebagai sesama manusia dan juga sebagai sesama anak bangsa.
Bila Kita lhat hari ini dimana manusia hidup dengan ego kedaerahan, ego kelompok.
sekolah ini juga telah melahirkan pemimpin, pemimpin baik itu pemimpin keluarga, pemimpin kampung, pemimpin kelompok atau organisasi pemimpin distrik, pemimpin kantor atau badan di pemerintahan juga pemimpin umat termasuk juga pemimpin perusahaan.
Sekolah katolik ini terbuka untuk siapa saja datang menuntut ilmu termasuk asramanya baik asrama putra maupun asrama putri juga sangat terbuka untuk orang Papua non Papua Katolik dan non Katolik.

Penutup
Pada dasarnya tujuan utama pendidikan karakter adalah untuk membangun bangsa yang tangguh, dimana masyarakatnya berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, dan bergotong-royong.
Pendidikan karakter telah dilakukan di teruna bakti sejak dahulu melalui asrama, bila sekarang pemerintah mengkampanyekan pendidikan karakter maka sebenarnya sudah dimulai oleh sekolah sekolah yang dikembangkan oleh lembaga keagamaan melalui lembaga pelopor pendidikan di Papua seperti oleh Gereja Katolik, GKI, Kingmi, GIDI, Adven yang kini kita kenal dengan YPPK, YPK, YPPGI, Adven dan Yapis melalui asramanya sejak jaman belanda melalui sekolah berasrama seperti yang ada di Sekolah berasrama Teruna Bakti Waena.
Bila ingin membangun kembali pendidikan karakter maka salahsatu pilihannya adalah membangun kembali sekolah berasrama. Penulis, Ketua Alumni Teruna Bakti Waena, John NR Gobai (Redaksi)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *